Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Khadijah Binti Khuwailid radhiallahu ‘anha (Selalu dikenang jasanya)

www.ibumengaji.com Khadijah Binti Khuwailid, radhiallahu ‘anha, adalah seorang tokoh wanita yang sangat dihormati dan dikenang karena kontribusinya dalam sejarah awal Islam. Ia lahir di keluarga bangsawan Quraisy sekitar 15 tahun sebelum tahun Gajah. Dikenal dengan julukan “ath-Thahirah,” yang berarti yang bersih dan suci, Khadijah tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan memiliki akhlak yang luhur. Banyak laki-laki dari kaumnya tertarik padanya.

Pertama-tama, Khadijah dinikahi oleh Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi, dengannya ia memiliki dua orang anak. Setelah kematian Abu Halah, ia menikah dengan Atiq bin ‘A’id bin Abdullah al-Makhzumi, meskipun pernikahan ini juga berakhir dengan perceraian. Meski banyak pemuka Quraisy yang menginginkannya, Khadijah memprioritaskan pendidikan anak-anaknya dan bisnisnya yang membuatnya menjadi wanita kaya.

Khadijah kemudian mendengar tentang Muhammad, seorang pria jujur, amanah, dan berakhlak mulia, dan meminta kepada Muhammad untuk menjualkan barang dagangannya. Ia memberikan lebih banyak barang dagangan kepada Muhammad daripada orang lain, dan Muhammad setuju. Ini adalah permulaan dari hubungan mereka yang akan menjadi salah satu yang paling bersejarah dalam Islam.

Setelah saran dari seorang teman, Nafisah, Khadijah memutuskan untuk menikahi Muhammad. Ketika Muhammad setuju, mereka mengadakan akad nikah, dan Khadijah mendapatkan  mahar yang mulia.

Khadijah, sebagai istri Muhammad, mendukungnya dalam segala aspek hidupnya. Ia memberikan putra angkat kepada Muhammad, Zaid bin Haritsah, dan memfasilitasi hubungan antara Muhammad dan keponakannya, Ali bin Abi Tholib. Khadijah dan Muhammad memiliki enam orang anak bersama: al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqqayah, Ummi Kalsum, dan Fatimah.

Ketika Muhammad mulai menerima wahyu dari Allah, Khadijah adalah wanita pertama yang memeluk Islam. Ia adalah pelindung dan penopang utama bagi suaminya selama masa awal dakwah, mendukungnya dalam menghadapi kerasnya perlawanan dari suku Quraisy dan gangguan yang mereka hadapi.

Khadijah juga ikut dalam pemboikotan terhadap keluarga dan pengikut Muhammad yang diimpose oleh suku Quraisy. Meskipun berlangsung selama tiga tahun yang sulit, ia bersama suaminya dengan kesabaran dan keimanan yang luar biasa.

Kemudian, Khadijah wafat, dan ini adalah pukulan berat bagi Muhammad. Khadijah adalah pendamping yang tulus dan penopang terkuat dalam perjalanan awal dakwah Islam. Ia dikenang sebagai salah satu wanita terbaik dalam sejarah Islam dan sebagai teladan bagi semua Muslim, karena kesetiaan, iman, dan kekuatannya dalam menghadapi ujian dan cobaan.

Khadijah binti Khuwailid adalah wanita yang membawa cahaya dan kekuatan dalam hidup Nabi Muhammad dan perkembangan Islam awal. Kisahnya adalah bukti nyata bahwa peran wanita dalam sejarah Islam sangat penting, dan kontribusinya sangat dihargai dalam ajaran Islam.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments