www.ibumengaji.com Setiap orang pasti pernah merasakan khawatir. Entah soal pekerjaan, masa depan, pilihan hidup, bahkan hal-hal kecil yang terus berputar di kepala. Rasa khawatir ini bisa membuat hati tidak tenang, menurunkan semangat, dan kadang memudarkan harapan. Tapi, tahukah kamu? Al-Qur’an ternyata menyimpan pesan ketenangan yang luar biasa untuk menghadapi rasa khawatir ini.
Kekhawatiran Itu Manusiawi, Bahkan Nabi Pernah Mengalaminya
Dalam Surah Thaha ayat 45, Allah ﷻ mencatat kekhawatiran dua nabi mulia, Musa dan Harun عليهما السلام, saat mereka diperintahkan untuk menghadapi penguasa kejam, Fir’aun:
قَالَا رَبَّنَآ إِنَّنَا نَخَافُ أَن يَفْرُطَ عَلَيْنَآ أَوْ أَن يَطْغَىٰ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia akan menyiksa kami atau bertindak melampaui batas.” (QS. Thaha: 45)
Menurut tafsir Al-Qurthubi, kata يفرط bermakna bersegera menyiksa, dan يطغى berarti melampaui batas dalam kezaliman. Tapi yang menarik, Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al-Azhar, kekhawatiran mereka bukan karena takut secara fisik, melainkan takut kalau misi dakwah yang suci itu gagal sebelum sempat dijalankan.
Jawaban Allah: Tenang, Aku Bersama Kalian
Lalu datanglah jawaban yang menenangkan langsung dari Allah ﷻ:
قَالَ لَا تَخَافَآ ۖ إِنَّنِى مَعَكُمَآ أَسْمَعُ وَأَرَىٰ
“Jangan takut, sesungguhnya Aku bersama kalian berdua. Aku mendengar dan melihat.” (QS. Thaha: 46)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebut bahwa “ma’iyyah” atau kebersamaan Allah di sini menunjukkan perlindungan dan pertolongan langsung dari-Nya. Bayangkan, Allah sendiri yang menjamin: Aku dengar kalian, Aku lihat kalian, dan Aku bersama kalian.
Ketenangan seperti ini adalah bentuk sakinah (ketenangan ilahi) yang membuat hati yang awalnya gelisah, jadi tenang dan berani. Ini juga yang kemudian mendorong Musa dan Harun untuk tetap menjalankan tugas dakwahnya, sebagaimana perintah Allah dalam ayat berikutnya (QS. Thaha: 47).
Ketenangan Itu Janji Allah, Bukan Hanya Untuk Nabi Musa
Ternyata, janji dan ketenangan dari Allah tidak hanya diberikan untuk para nabi. Dalam beberapa ayat lain, Allah juga menyampaikan hal yang sama kepada orang-orang beriman.
📌 QS. At-Taubah: 40
“Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”
Ayat ini diucapkan Rasulullah ﷺ kepada Abu Bakar saat bersembunyi di gua, dalam situasi sangat genting.
📌 QS. Al-Fath: 4
“Dialah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang beriman…”
Tanda bahwa Allah tidak membiarkan hambanya larut dalam ketakutan.
📌 QS. Al-Insyirah: 5–6
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
Dan Allah sampai mengulanginya dua kali untuk menekankan bahwa setiap kesulitan pasti ditemani kemudahan.
Penutup: Saat Khawatir, Sandarkan Dirimu Kepada-Nya
Rasa khawatir bukanlah dosa, dan bukan pula tanda lemahnya iman. Bahkan para nabi pernah mengalaminya. Tapi Al-Qur’an menunjukkan kepada kita bahwa kunci untuk menghadapinya adalah dengan mendekat kepada Allah ﷻ, memperkuat tawakkal, dan menyadari bahwa Dia selalu bersama hamba-Nya.
Saat gelisah melanda dan ketakutan mulai mendominasi, coba tarik napas dalam, lalu ucapkan dalam hati: “La takhaf, innani ma’ak.” Jangan takut, sesungguhnya Aku bersama kamu.