Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Fatimah Az-Zahra: Putri Tercinta Rasulullah SAW dan Penghulu Wanita di Surga

www.ibumengaji.com Fatimah Az-Zahra, putri bungsu dari Rasulullah SAW dan Khadijah RA, lahir pada tahun ke-5 sebelum kenabian di kota Mekah. Fatimah tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta dan keimanan, menjadi saksi perjuangan ayahandanya dalam menyebarkan risalah Islam. Sejak kecil, Fatimah dikenal sebagai seorang yang berakhlak mulia, penuh kasih sayang, dan memiliki kesabaran yang luar biasa.

Kehidupan Fatimah dalam keluarga Rasulullah SAW sangat erat dengan nilai-nilai keislaman. Dia adalah putri yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW, dan hubungan antara keduanya sangat istimewa. Rasulullah sering menunjukkan kasih sayang dan penghormatan yang mendalam kepada Fatimah. Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Fatimah adalah bagian dariku. Siapa yang menyakitinya, maka dia telah menyakitiku” (HR. Bukhari dan Muslim).

Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah SAW, pada tahun ke-2 Hijriah. Pernikahan mereka menjadi contoh keharmonisan dan kesederhanaan dalam Islam. Dari pernikahan ini, lahirlah dua putra, Hasan dan Husain, yang juga dikenal sebagai cucu kesayangan Rasulullah SAW. Kehidupan rumah tangga Fatimah dan Ali penuh dengan kesederhanaan dan kebersamaan dalam iman, meskipun mereka hidup dalam kondisi ekonomi yang sederhana.

Saat Rasulullah SAW menjelang wafat, Fatimah menjadi orang pertama yang diberitahu oleh beliau tentang kepergian beliau yang semakin dekat. Dalam sebuah riwayat, diceritakan bahwa Rasulullah SAW membisikkan sesuatu kepada Fatimah, yang membuatnya menangis. Kemudian beliau membisikkan lagi sesuatu yang membuat Fatimah tersenyum. Ketika ditanya, Fatimah menjelaskan bahwa ayahnya memberitahu tentang ajalnya yang dekat, yang membuatnya menangis. Namun, setelah itu Rasulullah SAW mengatakan bahwa Fatimah akan segera menyusulnya, dan ini membuatnya tersenyum karena dia akan segera bertemu dengan ayahnya kembali di surga.

Fatimah Az-Zahra diakui sebagai salah satu dari empat wanita penghulu surga, bersama dengan Maryam binti Imran, Asiyah istri Fir’aun, dan Khadijah binti Khuwailid. Ketinggian derajat Fatimah tidak hanya karena nasabnya sebagai putri Rasulullah SAW, tetapi juga karena keimanan, ketakwaan, dan akhlaknya yang luar biasa. Dia adalah teladan sempurna bagi kaum Muslimah, dalam hal kesetiaan kepada Allah, keteguhan dalam menjalani kehidupan, serta pengorbanan dalam mendukung perjuangan Islam.

Fatimah wafat enam bulan setelah kepergian Rasulullah SAW, dan kepergiannya disambut oleh seluruh penghuni surga. Warisannya dalam bentuk teladan kehidupan yang penuh keimanan dan keteguhan akan terus hidup dalam hati umat Islam sepanjang zaman. Fatimah Az-Zahra adalah lambang kesempurnaan seorang wanita Muslim, yang namanya akan selalu dikenang dan dihormati sepanjang sejarah.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments