www.ibumengaji.com Sering kali kita merasa resah karena kurangnya keyakinan dan berserah diri kepada Allah SWT. Padahal, saat kita benar-benar tawakkal, segala urusan terasa lebih ringan karena kita meletakkan seluruh kepercayaan pada-Nya. Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA pernah berdoa, “Ya Allah, cukupkan aku dengan ketentuan-Mu, dan redhakan aku dengan pemberian-Mu, sehingga aku tidak tergesa-gesa meminta sesuatu yang telah Engkau tunda, dan tidak kecewa atas sesuatu yang Engkau segerakan.” Doa ini mencerminkan keikhlasan seorang hamba yang sepenuhnya menyerahkan takdir dan ketentuan hidup kepada Allah SWT.
Namun, mencapai tawakkal bukanlah hal yang mudah. Perlu latihan dan proses bertahap untuk menumbuhkan rasa ikhlas dan berserah diri. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memperbanyak dzikir, istighfar, dan mengingat kebesaran Allah SWT dalam setiap langkah hidup. Melalui dzikir, hati menjadi lebih tenang, dan kita sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana terbaik-Nya. Selain itu, mempelajari kisah-kisah Nabi dan para sahabat tentang keteguhan mereka dalam menghadapi ujian bisa menjadi inspirasi yang kuat untuk selalu berserah diri.
Manfaat dari tawakkal sangatlah besar. Pertama, hati akan menjadi lebih tenang karena kita yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik. Kedua, tawakkal menjauhkan kita dari rasa putus asa dan kecewa saat menghadapi masalah, karena kita percaya segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari ketentuan-Nya yang sempurna. Ketiga, tawakkal memberikan kita kekuatan mental yang luar biasa, membuat kita lebih sabar dan tabah dalam menjalani hidup. Pada akhirnya, orang yang tawakkal akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT serta hidup yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan.
Dengan tawakkal, kita tidak hanya berserah diri, tapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan Sang Pencipta, percaya bahwa segala sesuatu yang kita hadapi, baik suka maupun duka, semuanya adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.