Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Tawadhu, Ikhlas, dan Sederhana: Tiga Pilar Akhlak dalam Islam

www.ibumengaji.com Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad ﷺ. Ia termasuk dari Assabiqun al-Awwalun, yakni orang-orang yang pertama masuk Islam. Ia juga dikenal sebagai salah satu Khulafaur Rasyidin dan pemimpin keempat dalam sejarah kekhalifahan Islam. Selain keberaniannya di medan perang, Ali juga masyhur karena ilmu, kebijaksanaan, dan ketajaman akalnya.

Beliau dikenal sebagai sosok yang adil, zuhud, dan memiliki kedalaman pemikiran yang luar biasa. Banyak kalimat hikmah dan nasihat-nasihatnya yang menjadi rujukan umat Islam dalam hal akhlak dan kehidupan spiritual.

كُنْ عِندَ اللَّهِ خَيْرَ النَّاسِ، وَكُنْ عِندَ نَفْسِكَ شَرَّ النَّاسِ، وَكُنْ عِندَ النَّاسِ رَجُلًا مِنَ النَّاسِ

Jadilah manusia terbaik di sisi Allah. Jadilah manusia terburuk menurut penilaian dirimu sendiri. Dan jadilah orang biasa di hadapan manusia.

Makna dan Penjelasan:

1. “Jadilah manusia terbaik di sisi Allah”

➡️ Ukur kualitas dirimu dengan standar ketaqwaan dan keikhlasan, bukan pujian manusia. Yang penting adalah penilaian Allah, bukan popularitas.

2. “Jadilah manusia terburuk menurut dirimu sendiri”

➡️ Sikap ini mengajarkan muhasabah (introspeksi) dan tawadhu’ (rendah hati). Jangan cepat merasa baik atau cukup. Rasa “buruk” ini mendorong perbaikan diri yang berkelanjutan.

3. “Jadilah orang biasa di hadapan manusia”

➡️ Bersikaplah sederhana dan tidak menonjolkan diri. Jangan merasa lebih tinggi dari orang lain. Inilah cerminan dari kesederhanaan dan etika sosial dalam Islam.

Cara Mengamalkan dalam Kehidupan Sehari-hari:

Nilai Implementasi Nyata
🌙 Ikhlas dan taqwa Perbanyak amal yang tersembunyi seperti sedekah diam-diam, shalat malam, tilawah Qur’an tanpa pamer.
🪞 Muhasabah diri Evaluasi diri sebelum tidur: apa yang salah, apa yang bisa diperbaiki?
🤝 Kesederhanaan sosial Tidak pamer harta, ilmu, atau pencapaian; tetap bersikap rendah hati kepada siapa pun.

Penutup

Nasehat ini mencerminkan keseimbangan dalam akhlak seorang muslim: berorientasi pada Allah, terus memperbaiki diri, dan tidak tinggi hati di hadapan manusia. Inilah jalan hidup orang beriman: mengejar ridha Allah, bukan pengakuan manusia.

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.”
(QS. Al-Hujurat: 13)

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments