Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Sholat Wajib dan Upaya Menunaikannya Tepat Waktu

www.ibumengaji.com Sholat merupakan salah satu ibadah utama dalam Islam yang memiliki kedudukan paling tinggi setelah syahadat. Secara bahasa, kata sholat berasal dari bahasa Arab yang berarti doa. Namun secara istilah syar’i, sholat adalah serangkaian ucapan dan gerakan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, yang dilakukan sesuai dengan syarat serta rukun tertentu sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT. Sholat bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga sarana komunikasi langsung seorang hamba dengan Tuhannya.

Sholat lima waktu sendiri diwajibkan pada peristiwa Isra’ Mi’raj, yaitu perjalanan agung Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina, kemudian dinaikkan ke Sidratul Muntaha. Dalam sebuah hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim, diceritakan bahwa Rasulullah SAW pada malam itu menerima kewajiban sholat langsung dari Allah SWT. Awalnya sholat diwajibkan sebanyak lima puluh kali dalam sehari, namun kemudian dikurangi hingga menjadi lima kali, dengan pahala yang tetap setara dengan lima puluh kali sholat. Hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya, sekaligus menegaskan betapa penting kedudukan sholat dalam agama Islam.

Al-Qur’an juga menegaskan kewajiban sholat, termasuk mengenai waktunya. Dalam surat An-Nisa ayat 103 Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” Dalam ayat tersebut, digunakan istilah kitaaban mauqūta. Kata kitaaban bermakna kewajiban yang telah ditetapkan, sedangkan mauqūta berarti sesuatu yang sudah ditentukan waktunya. Artinya, sholat bukan hanya wajib, tetapi juga terikat dengan ketepatan waktu. Tidak boleh dilakukan secara sembarangan, melainkan harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan syariat: Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.

Namun kenyataannya, menunaikan sholat tepat pada waktunya sering kali menjadi tantangan bagi banyak muslim. Kesibukan dunia, pekerjaan, aktivitas sekolah atau kuliah, serta godaan rasa malas kerap membuat seseorang menunda sholat, bahkan melewatkannya. Padahal, sholat di awal waktu merupakan salah satu amalan yang paling dicintai Allah. Maka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh agar seorang muslim bisa menjaga sholatnya tetap tepat pada waktunya. Berikut delapan cara yang dapat dilakukan:

Pertama, menanamkan kesadaran akan pentingnya sholat. Seorang muslim harus menyadari bahwa sholat adalah tiang agama dan penentu diterimanya amal-amal lainnya. Jika kesadaran ini sudah kuat, maka rasa malas atau sibuk tidak akan menjadi alasan untuk menunda sholat.

Kedua, membiasakan diri dengan disiplin waktu. Sholat mengajarkan manajemen waktu yang baik. Dengan membiasakan aktivitas sehari-hari teratur, seseorang akan lebih mudah menyesuaikan jadwalnya dengan waktu sholat.

Ketiga, memanfaatkan teknologi. Di era digital, aplikasi pengingat waktu sholat sangat mudah diakses. Alarm, pengingat azan, atau aplikasi jadwal sholat bisa menjadi alat bantu agar tidak terlewat.

Keempat, menjaga wudhu. Dengan selalu dalam keadaan suci, seseorang lebih ringan untuk segera melaksanakan sholat ketika tiba waktunya. Kondisi ini juga membuat hati lebih tenang dan siap beribadah.

Kelima, membiasakan sholat berjamaah di masjid, terutama bagi laki-laki. Adzan yang dikumandangkan akan menjadi pengingat nyata, dan suasana jamaah akan mendorong seseorang untuk tidak menunda sholat.

Keenam, meminimalisir kesibukan yang tidak perlu. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang kurang bermanfaat sering kali membuat sholat terabaikan. Dengan menyusun prioritas hidup, ibadah akan selalu menjadi yang utama.

Ketujuh, mengingat keutamaan sholat di awal waktu. Dalam sebuah hadits, ketika Rasulullah SAW ditanya amalan apa yang paling dicintai Allah, beliau menjawab: “Sholat tepat pada waktunya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Memahami keutamaannya akan menumbuhkan semangat untuk melaksanakannya segera.

Kedelapan, berdoa kepada Allah agar dimudahkan menjaga sholat. Sebab, hanya dengan pertolongan-Nya seorang hamba dapat istiqamah. Rasulullah SAW sendiri sering berdoa: “Ya Allah, jadikanlah aku dan anak keturunanku orang-orang yang tetap mendirikan sholat.”

Dengan langkah-langkah ini, seorang muslim dapat melatih diri untuk selalu menjaga sholat tepat pada waktunya. Sholat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kebutuhan spiritual yang menenangkan hati, mendidik jiwa, dan menjadi cahaya kehidupan seorang mukmin. Menjaga sholat berarti menjaga hubungan dengan Allah, dan barang siapa menjaga sholatnya, maka Allah akan menjaga dirinya.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments