www.ibumengaji.com Dalam khazanah ibadah sunnah dalam Islam, dikenal sebuah amalan yang bernama sholat Awwabin. Kata Awwabin berasal dari bahasa Arab al-Awwab yang berarti orang-orang yang banyak kembali kepada Allah, penuh taubat, dan selalu mendekatkan diri dengan ketaatan. Sholat ini disebut sebagai sholat Awwabin karena menjadi salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah bagi hamba-hamba yang ingin mendapatkan derajat sebagai orang yang rajin bertaubat.
Dalil tentang Sholat Awwabin
Dalil mengenai sholat Awwabin di antaranya terdapat dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang melaksanakan sholat antara maghrib dan isya’ sebanyak enam rakaat, maka dicatat baginya seperti pahala ibadah selama dua belas tahun.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Selain itu, dalam hadits lain Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada yang memelihara sholat Awwabin kecuali orang yang bertaubat.”
(HR. Ibnu Khuzaimah dan Hakim).
Hadits-hadits ini menjadi dasar utama penamaan sholat sunnah setelah Maghrib sebagai sholat Awwabin. Meski sebagian ulama mendebatkan tingkat kesahihan beberapa riwayatnya, namun mayoritas ulama tetap menganjurkan pelaksanaannya karena masuk dalam kategori sholat sunnah yang memiliki landasan kuat dari hadits-hadits tersebut.
Hukum Sholat Awwabin
Sholat Awwabin hukumnya adalah sunnah muakkadah menurut mayoritas ulama, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki fadhilah besar. Tidak ada kewajiban untuk melaksanakannya, tetapi bagi yang istiqamah mengerjakannya akan mendapat pahala berlipat ganda, sementara meninggalkannya tidak menimbulkan dosa.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Awwabin
Sholat Awwabin dilaksanakan pada waktu antara Maghrib dan Isya’. Para ulama menjelaskan bahwa sholat ini biasanya dilakukan setelah sholat Maghrib, sebelum seseorang melaksanakan sholat sunnah lainnya atau menunggu waktu Isya.
Jumlah rakaat sholat Awwabin umumnya enam rakaat, dikerjakan dengan salam setiap dua rakaat, sehingga pelaksanaannya seperti sholat sunnah biasa. Ada juga sebagian ulama yang membolehkan sholat Awwabin dilakukan dengan jumlah lebih banyak, yakni sampai dua puluh rakaat, tetapi yang paling masyhur adalah enam rakaat.
Adapun tata caranya adalah:
-
Berniat sholat sunnah Awwabin.
-
Sholat dua rakaat sebagaimana sholat sunnah biasa (dengan bacaan Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surat pendek).
-
Salam, lalu mengulanginya hingga genap enam rakaat.
-
Setelah selesai, dianjurkan memperbanyak doa dan dzikir, sebab waktu antara Maghrib dan Isya termasuk waktu mustajab untuk berdoa.
Surat yang Dianjurkan dalam Sholat Awwabin
Dalam hal bacaan surat, tidak ada ketentuan wajib dari Rasulullah ﷺ mengenai surat-surat tertentu yang harus dibaca dalam sholat Awwabin. Oleh karena itu, seorang muslim bebas membaca surat-surat pendek apa saja dari Al-Qur’an setelah Al-Fatihah.
Namun, sebagian ulama menganjurkan agar memperbanyak bacaan surat-surat yang berisi tentang taubat, ampunan, dan keimanan, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau ayat-ayat yang menceritakan tentang rahmat Allah. Hal ini sesuai dengan makna Awwabin itu sendiri, yaitu orang-orang yang suka kembali kepada Allah dengan taubat dan ketaatan.
Hikmah dan Keutamaan Sholat Awwabin
Sholat Awwabin memiliki banyak hikmah dan keutamaan. Pertama, ia menjadi bukti kerinduan seorang hamba untuk selalu dekat dengan Allah. Kedua, menjadi bentuk penyempurna dari sholat wajib Maghrib, sehingga seseorang tidak terbatas hanya pada sholat fardhu tetapi menambah amalan sunnah. Ketiga, sholat ini menjadi salah satu cara untuk memohon ampunan, karena Awwabin berarti orang yang kembali kepada Allah dengan taubat.
Selain itu, sholat ini juga memberikan ketenangan batin di waktu sore menjelang malam, di saat manusia biasanya mulai beristirahat dari aktivitas duniawi. Dengan sholat Awwabin, seorang muslim menyambut malamnya dengan cahaya ibadah, sehingga hatinya lebih lapang dan tentram.
Penutup
Sholat Awwabin adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan setelah Maghrib, dengan jumlah rakaat enam rakaat. Landasannya terdapat dalam beberapa hadits Rasulullah ﷺ, meskipun sebagian ulama berbeda pandangan mengenai tingkat kesahihannya. Hukum sholat ini adalah sunnah muakkadah, sehingga pelaksanaannya mendatangkan pahala besar dan keberkahan hidup. Tata caranya sama seperti sholat sunnah lainnya, tanpa ketentuan khusus tentang bacaan surat, meski dianjurkan memperbanyak surat-surat pendek yang mengingatkan tentang taubat dan rahmat Allah.
Dengan rutin melaksanakan sholat Awwabin, seorang muslim akan tergolong sebagai hamba Allah yang selalu kembali kepada-Nya, penuh taubat, dan istiqamah dalam ibadah. Inilah salah satu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ridha-Nya.