www.ibumengaji.com Salah satu hadits yang sarat makna dan motivasi untuk berbuat baik adalah sabda Rasulullah ﷺ:
“Barangsiapa yang memberi petunjuk kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Abu Daud: 5129; Muslim: 1893). Hadits ini diriwayatkan oleh para imam besar, salah satunya adalah Imam Abu Daud, seorang ulama hadits ternama yang dikenal dengan keilmuannya dan ketelitian dalam meriwayatkan hadits Nabi ﷺ. Hadits ini merupakan sumber motivasi yang mendalam untuk aktif menebar kebaikan dalam kehidupan.
Profil Perawi: Imam Abu Daud
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, salah satu imam besar dalam ilmu hadits.
-
Nama Lengkap: Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishaq al-Azdi as-Sijistani.
-
Masa Hidup: Lahir pada 202 H di Sijistan (sekarang Iran tenggara) dan wafat pada 275 H di Basrah.
-
Perjalanan Ilmu: Beliau melakukan perjalanan ilmiah ke berbagai pusat pengetahuan Islam seperti Khurasan, Irak, Syam, dan Hijaz untuk mengumpulkan dan memverifikasi hadits.
Jaringan Keilmuan:
-
Guru-Gurunya: Termasuk para imam besar seperti:
-
Imam Ahmad bin Hanbal
-
Yahya bin Ma’in
-
Ali bin al-Madini
-
-
Murid-Muridnya: Di antaranya adalah:
-
Imam at-Tirmidzi
-
Imam an-Nasa’i
-
-
Karya Monumental: Sunan Abu Daud, yang menjadi salah satu dari Kutubus Sittah (Enam Kitab Hadits Utama) dan rujukan utama dalam fiqih.
Makna Hadits dan Pesan Utama
Hadits ini menyampaikan pesan agung bahwa Islam tidak hanya menghargai pelaku kebaikan, tetapi juga orang yang menjadi sebab terlaksananya kebaikan. Siapa pun yang menunjuki jalan kebaikan—melalui nasihat, ajakan, atau keteladanan—maka ia mendapatkan pahala setara dengan orang yang mengerjakannya, tanpa mengurangi pahala pelaku amal tersebut.
Lima Faedah dan Pelajaran Penting
Berikut adalah pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari hadits ini:
-
Motivasi Kuat untuk Berdakwah
Hadits ini mendorong setiap Muslim untuk aktif mengajak kepada amal saleh, sekecil apa pun, seperti mengingatkan untuk salat, bersedekah, atau berkata baik. -
Pahala yang Terus Mengalir (Amal Jariyah)
Orang yang menjadi sebab kebaikan akan terus mendapat pahala selama amal tersebut masih dikerjakan orang lain, menciptakan efek berantai kebaikan yang abadi. -
Menumbuhkan Semangat Tolong-Menolong
Hadits ini menanamkan nilai kebersamaan dan solidaritas, mendorong kita tidak hanya berbuat baik sendiri, tetapi juga mengajak orang lain bersama-sama dalam ketaatan. -
Menjadi Teladan Hidup dalam Beramal
Menunjuki kebaikan tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui keteladanan nyata. Akhlak mulia, kejujuran, dan kesabaran yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk dakwah yang powerful. -
Meningkatkan Tanggung Jawab Sosial dan Dakwah
Setiap Muslim adalah dai bagi lingkungannya. Hadits ini mengajarkan tanggung jawab moral untuk tidak memonopoli kebaikan, tetapi aktif menularkannya kepada orang lain.
Kesimpulan
Hadits ini bukan sekadar anjuran moral, melainkan sebuah panggilan untuk bergerak dan menebar manfaat. Menjadi penunjuk kebaikan berarti menjadi mata rantai amal saleh yang panjang dan abadi. Seorang Muslim sejati tidak hanya ingin selamat sendiri, tetapi juga berusaha membimbing sesamanya menuju ridha Allah ﷻ.