Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Perjuangan Panjang Palestina Melawan Penjajahan Zionis Israel

www.ibumengaji.com Menurut Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), sampai hari ke-44 perang, yakni 19 November 2023, jumlah total korban jiwa Palestina mencapai 13.216 orang. Korban perang ini sebagian besar  adalah warga sipil terutama wanita dan anak-anak. Jumlah korban tewas meningkat dengan cepat.  Pasokan air, listrik, bahan makanan, bahan bakar serta jaringan internetpun telah diputus. Kini separuh penduduk Gaza diminta mengungsi dari wilayah utara ke wilayah selatan. Kondisi yang lebih berat lagi dirasakan karena bom-bom Israel juga menyasar rumah-rumah penduduk, termasuk berbagai fasilitas umum seperti sekolah, pasar, masjid, gereja, gedung-gedung pemerintah dan bahkan rumah sakitpun ikut menjadi sasaran.

Palestina, negeri Muslim yang kini masih merasakan pahitnya penjajahan oleh Zionis Israel, memiliki tempat istimewa dalam hati umat Islam di seluruh dunia. Salah satu ikatan kuat yang menghubungkan kita dengan Palestina adalah keberadaan Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam. Tempat ini menjadi saksi bisu perjalanan mi’raj Nabi Muhammad saw., menciptakan ikatan spiritual yang mendalam antara umat Islam dan Palestina. Selain itu, Palestina juga dianggap sebagai tanah wakaf umat Islam, menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas umat Islam.

Mufti Palestina, As Sayyid Al Amin Al Husaini, merupakan tokoh dunia yang berjasa memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia. Kontribusinya bukan hanya terbatas pada perjuangan Palestina, tetapi juga memperkuat hubungan antar-negara dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya solidaritas antar umat Islam dalam menghadapi penjajahan.

Meskipun perjalanan menuju kemerdekaan Palestina penuh liku-liku dan penuh dengan pengorbanan, semangat perlawanan rakyat Palestina tidak pernah surut. Kita tidak dapat menghitung seberapa besar pengorbanan yang telah diberikan oleh rakyat Palestina, baik dalam bentuk harta maupun jiwa, untuk mencapai cita-cita kemerdekaan. Perjuangan ini melibatkan semua lapisan masyarakat Palestina, dari laki-laki dan perempuan, orang tua hingga pemuda, bahkan anak-anak.

Rakyat Palestina menunjukkan ketahanan dan keberanian yang luar biasa dalam menghadapi penindasan. Baik di medan perang maupun di kehidupan sehari-hari, semangat perlawanan terus berkobar. Perempuan Palestina menjadi pelaku utama dalam mendukung perjuangan, menunjukkan bahwa semangat perlawanan tidak mengenal batas gender atau usia.

Dalam era globalisasi ini, solidaritas internasional terus berkembang sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Palestina. Komunitas internasional semakin menyadari pentingnya membangun perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah. Masyarakat dunia dituntut untuk bersatu demi mendukung hak-hak rakyat Palestina dan mengakhiri penjajahan yang telah berlangsung begitu lama.

Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab moral dan kemanusiaan untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. Dengan memahami sejarah dan menghargai perjuangan mereka, kita dapat bersama-sama berkontribusi dalam upaya menuju kemerdekaan Palestina dan menciptakan dunia yang lebih adil bagi semua.

#savepalestine

#freepalestine

#stopgenocide

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments