Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Pentingnya Sanad dalam Membaca Al-Qur’an

www.ibumengaji.com Dalam surat Al-Muzzammil ayat 4, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil, yang berarti membaca secara perlahan, jelas, dan dengan penghayatan penuh. Tartil juga mencakup memperhatikan tajwid, makhraj huruf, serta aturan-aturan bacaan lainnya, sehingga makna ayat dapat dipahami dan direnungkan dengan baik. Membaca Al-Qur’an dengan tartil adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap kalam Allah dan upaya kita untuk mendekatkan diri pada-Nya.

Untuk mencapai bacaan tartil, langkah-langkah berikut bisa diterapkan:

  1. Belajar Tajwid: Memahami hukum-hukum tajwid seperti ikhfa, idgham, izhar, dan lainnya adalah dasar penting dalam membaca Al-Qur’an secara tartil.
  2. Memperbaiki Makhraj Huruf: Mengetahui dan melatih makhraj setiap huruf, memastikan setiap huruf diucapkan dengan benar sesuai tempat keluarnya.
  3. Membaca Perlahan: Hindari membaca terlalu cepat. Fokuskan pada ketepatan pengucapan dan pemahaman ayat yang sedang dibaca.
  4. Mendengarkan Qari yang Mahir: Mendengarkan bacaan qari yang terkenal dengan tartil dapat membantu melatih telinga dan cara membaca yang benar.
  5. Latihan dan Murajaah: Konsistensi dalam berlatih dan melakukan murajaah dengan guru atau teman yang lebih mahir sangat penting untuk memperbaiki kualitas bacaan.

Selain itu, dalam tradisi Islam, penting bagi seseorang yang ingin belajar Al-Qur’an untuk memiliki sanad, yaitu rantai transmisi keilmuan yang menghubungkan seseorang dengan Rasulullah SAW melalui jalur guru-guru yang bersambung hingga beliau. Sanad adalah bukti keaslian dan ketepatan dalam memahami dan menyampaikan ilmu, terutama dalam bacaan Al-Qur’an.

Kenapa sanad itu penting? Karena dengan memiliki sanad, kita dapat memastikan bahwa ilmu yang kita peroleh benar-benar sampai dari sumber yang terpercaya, yaitu Rasulullah SAW. Terlebih dalam membaca Al-Qur’an, sanad menjamin bahwa bacaan yang diajarkan sudah diverifikasi oleh generasi terdahulu yang ahli, sehingga kesalahan dalam pembacaan atau pengajaran dapat diminimalisasi.

Oleh karena itu, memiliki sanad dalam membaca Al-Qur’an adalah bentuk tanggung jawab kita untuk menjaga kemurnian bacaan dan keilmuan yang diwariskan sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga generasi sekarang.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments