Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

“Menyambut Kebaikan dengan Salam”

www.ibumengaji.com Mengucapkan salam adalah praktik sederhana namun sangat bermakna dalam Islam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan tegas menyampaikan enam hak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya, dan di antaranya adalah mengucapkan salam saat bertemu. Ucapan salam, yaitu “Assalamu’alaikum,” bukan hanya rangkaian kata biasa, melainkan sebuah pintu kebaikan dan keberkahan yang membuka peluang untuk membangun hubungan yang penuh kasih sayang.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; (2) apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; (3) apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; (4) apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); (5) apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6) apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).”     [HR. Muslim, no. 2162]

Pertama-tama, mengucapkan salam menciptakan atmosfer positif dalam setiap pertemuan. Kata-kata sederhana tersebut mengandung makna damai dan sejahtera, menciptakan ruang yang nyaman untuk berinteraksi. Ini tidak hanya menunjukkan adanya rasa hormat, tetapi juga meruntuhkan batas-batas komunikasi yang mungkin timbul akibat perbedaan status sosial, usia, atau keadaan lainnya.

Lebih dari sekadar kata-kata sopan, salam mencerminkan nilai-nilai keislaman yang menekankan pentingnya perdamaian dan toleransi. Dalam masyarakat yang penuh dengan dinamika dan perbedaan, mengucapkan salam adalah langkah awal menuju pemahaman dan persatuan. Islam mendorong umatnya untuk hidup dalam keharmonisan, dan salam menjadi pilar fondasi dalam mewujudkannya.

Mengucapkan salam juga memperkuat rasa kebersamaan. Saat kita mengucapkan salam, kita tidak hanya menyapa, tetapi juga menyatakan bahwa kita adalah bagian dari satu umat. Ini mengingatkan kita bahwa meskipun mungkin kita berbeda dalam banyak hal, kita tetap bersaudara dalam iman. Salam menjadi ikatan yang mempersatukan hati dan membangun jembatan antara satu Muslim dengan yang lainnya.

Selain itu, mengucapkan salam juga menjadi bukti nyata dari kepedulian terhadap sesama. Saat kita menyapa dengan tulus, kita menunjukkan bahwa kita memperhatikan keberadaan mereka. Ucapan salam yang disertai dengan senyum dapat memberikan kehangatan dan kebahagiaan kepada orang lain. Dengan begitu, setiap pertemuan menjadi kesempatan untuk menyebarkan kebaikan dan kasih sayang.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering mengabaikan kekuatan kecil dari ucapan salam. Namun, jika kita menyadari bahwa itu adalah hak saudara Muslim kita, kita akan dengan tulus menyambutnya. Mengucapkan salam bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menghormati hak ini, kita berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang penuh dengan rasa kasih sayang dan persatuan. Sehingga, mari kita sambut setiap pertemuan dengan senyum dan salam, membuka pintu kebaikan dan keberkahan dalam setiap langkah hidup kita.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments