www.ibumengaji.com Kamis, 13 November 2025 pengajian gabungan PIM3 Kapanewon Pandak telah dilaksanakan. Kajian untuk kelompok Ibu Mengaji ini diberikan oleh ustadzah Eri Ratna Dewi, A.Md. Dalam kajian tersebut dijelaskan mengenai bagaimana agar ibu-ibu jamaah PIM3 menjadi wanita yang dirindukan oleh surga. Menjadi wanita yang dirindukan surga adalah cita-cita agung yang tidak ditentukan oleh rupa, status, atau kedudukan duniawi. Ia adalah kemuliaan yang tumbuh dari hati yang selalu berusaha dekat kepada Allah, meski penuh keterbatasan dan kesibukan hidup. Seorang wanita yang dirindukan surga adalah ia yang tak selalu sempurna, tetapi terus berjuang mempertahankan cahaya iman di tengah gelapnya godaan dunia.
Pertama, ia adalah wanita yang patuh kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ia memelihara shalat lima waktunya, memperindah ibadah wajib dengan amalan sunnah, serta menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat hidup. Penjelasan: Karena ketaatan adalah tanda keimanan yang tulus, yang membimbing hidupnya menuju keselamatan dunia dan akhirat.
Bagi wanita ini, ibadah bukan beban, melainkan sumber kekuatan yang membuatnya tegar menghadapi dinamika kehidupan.
Kedua, ia adalah wanita yang menata lisannya.
Lisannya bukan alat untuk menyakiti, mencela, atau memfitnah, melainkan menjadi sumber ketenangan bagi orang-orang di sekitarnya. Penjelasan: Sebab lisan adalah cerminan hati, dan satu kata dapat menjadi jalan pahala atau dosa yang panjang.
Ia memilih ucapan yang menumbuhkan kedamaian, menasihati tanpa merendahkan, serta mengingatkan dengan kelembutan yang menyejukkan.
Ketiga, ia adalah wanita yang menjaga kehormatannya.
Ia menyadari bahwa kehormatan adalah mahkota yang Allah letakkan di atas kepala setiap muslimah yang bertakwa. Penjelasan: Karena menjaga kehormatan berarti menjaga hati, pandangan, dan perilaku dari hal-hal yang dapat menjauhkan dirinya dari Allah.
Wanita seperti ini berhati-hati dalam pergaulan, tutur kata, dan cara menampilkan dirinya, bukan untuk dipuji manusia, tetapi demi mempertahankan nilai mulia di sisi Rabb-nya.
Keempat, ia adalah wanita yang berbakti kepada suaminya dan mencintai keluarganya.
Ia memahami bahwa rumah tangga adalah ladang amal terbesar yang Allah titipkan padanya. Penjelasan: Sebab keluarga adalah amanah terdekat yang paling besar pengaruhnya terhadap keberkahan hidup seorang wanita.
Dengan kelembutan, kesabaran, dan ketulusan, ia menciptakan suasana rumah yang penuh kasih sayang, sehingga keluarganya tumbuh dengan ketenteraman dan keimanan.
Kelima, ia adalah wanita yang tabah menghadapi ujian.
Ia menjaga hatinya tetap sabar ketika Allah mengujinya dengan hal yang sulit dan tak disukai. Penjelasan: Karena ujian adalah cara Allah mengangkat derajat hamba-hamba pilihan-Nya dan membersihkan mereka dari dosa.
Dalam setiap kesedihan, ia kembali kepada doa; dalam setiap keterpurukan, ia bangkit dengan keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang bersabar.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa Ramadhannya, menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: ‘Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.’” (HR. Ahmad)
Wanita yang dirindukan surga bukanlah malaikat tanpa dosa. Ia manusia biasa yang terus memperbaiki diri, menangisi kesalahan, dan memohon ampun kepada Allah. Namun ketulusannya dalam berjuang itulah yang menjadikannya mulia di sisi Allah.
Semoga setiap muslimah diberi kekuatan untuk meniti jalan ini, hingga kelak namanya disebut dan dirindukan oleh surga.