www.ibumengaji.com “Ittikad baik” adalah istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks hukum, etika, dan hubungan antar manusia. Secara umum, ittikad baik merujuk pada niat yang jujur, tulus, serta kehendak untuk bertindak dengan integritas dan tanpa maksud untuk merugikan orang lain.
Makna Umum Ittikad Baik
Dalam berbagai konteks, ittikad baik bisa memiliki nuansa yang sedikit berbeda:
-
Dalam hukum, ittikad baik berarti seseorang menjalankan hak atau kewajibannya secara jujur dan tanpa niat untuk menyalahgunakan.
-
Dalam kehidupan sosial, ini berarti seseorang berperilaku dengan niat tulus, tidak memanipulasi, tidak berbohong, dan bersikap terbuka serta menghormati hak orang lain.
Apakah Ada Ukuran Ittikad Baik?
Iya, meskipun tidak selalu berupa angka atau ukuran pasti, ada indikator yang dapat dirasakan atau diamati, seperti:
-
Konsistensi antara kata dan perbuatan
Orang yang berittikad baik biasanya tidak berkata A lalu melakukan B. -
Bersikap terbuka dan jujur
Ia tidak menyembunyikan fakta penting yang seharusnya diketahui pihak lain. -
Tidak mengambil keuntungan dengan cara yang licik atau manipulatif
Walaupun secara hukum bisa saja benar, tetapi jika secara moral menyimpang, ini menunjukkan kurangnya ittikad baik. -
Mengakui kesalahan dan mau memperbaiki
Tidak defensif saat dikoreksi, melainkan menunjukkan usaha untuk memperbaiki kesalahan.
Ciri-Ciri Ittikad Tidak Baik
Sebaliknya, seseorang yang tidak berittikad baik bisa dikenali dari hal-hal berikut:
-
Berbohong atau menyembunyikan kebenaran
-
Mengambil kesempatan dalam kesempitan
-
Bersikap manipulatif, mempermainkan kepercayaan orang lain
-
Menghindari tanggung jawab
-
Berjanji tapi tidak berniat menepati
Bagaimana Menghadapi Orang yang Tidak Berittikad Baik
-
Tetap tenang dan tidak emosional
Reaksi emosional hanya memberi celah bagi mereka untuk memutarbalikkan keadaan. -
Catat dan dokumentasikan semua interaksi
Ini penting sebagai bukti jika terjadi sesuatu di kemudian hari. -
Batasi kepercayaan dan ekspektasi
Jangan berharap integritas dari seseorang yang telah menunjukkan sebaliknya. -
Libatkan pihak ketiga jika perlu
Misalnya dalam konteks bisnis atau hukum, jangan ragu meminta bantuan mediator, pengacara, atau pihak berwenang.