www.ibumengaji.com Membaca Al-Quran dengan tartil, atau dengan perlahan-lahan dan dengan memperhatikan makna serta tanda-tanda baca, memiliki banyak hikmah dan manfaat yang mendalam. Berikut beberapa di antaranya:
- Memungkinkan Tadabbur: Tartil memungkinkan pembaca untuk merenungi dan memahami makna yang terkandung dalam setiap ayat Al-Quran. Dengan membaca perlahan, pikiran memiliki kesempatan untuk meresapi makna-makna yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut.
- Meningkatkan Kualitas Bacaan: Ketika membaca dengan tartil, pembaca lebih memperhatikan tajwid dan pengucapan yang benar. Hal ini meningkatkan kualitas bacaan dan memastikan bahwa pesan-pesan Al-Quran disampaikan dengan baik.
- Merasakan Kehadiran Allah: Dengan membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, pembaca dapat merasakan kehadiran Allah SWT dalam setiap kata yang dibacanya. Ini membantu dalam memperdalam rasa takjub dan kekaguman terhadap keagungan-Nya.
- Menghidupkan Harapan dan Ketakutan: Ayat-ayat yang mengandung janji dan ancaman dari Allah SWT dapat memberikan dorongan kepada pembaca untuk memperbaiki diri dan berpegang teguh pada ajaran-Nya. Dengan membaca dengan tartil, pembaca lebih mampu meresapi pesan-pesan tersebut dan merasakan harapan serta ketakutan yang sesuai.
- Memperindah Ibadah: Tartil dalam membaca Al-Quran merupakan bentuk penghormatan dan keindahan dalam beribadah. Ini menghadirkan rasa khidmat dan khusyuk dalam setiap bacaan, sehingga ibadah menjadi lebih bermakna dan memuaskan secara spiritual.
- Menyuburkan Hati: Pembaca yang membiasakan diri membaca Al-Quran dengan tartil cenderung memiliki hati yang lebih lembut dan penuh kasih sayang. Ini karena mereka terbiasa merenungi makna-makna Al-Quran yang penuh dengan pesan-pesan kasih sayang dan kebaikan.
Dengan demikian, membaca Al-Quran dengan tartil bukan hanya sekedar tugas mekanis membaca, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mendalam dan memberikan manfaat spiritual yang besar bagi pembacanya.