www.ibumengaji.com Abu Dzar Al-Ghifari adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang terkenal dengan kezuhudan dan keteguhan prinsipnya. Ia lahir di wilayah Ghifar, sebuah suku yang terkenal dengan keberaniannya, dan wafat sekitar tahun 32 Hijriyah dalam usia sekitar 72 tahun. Abu Dzar masuk Islam setelah mendengar tentang ajaran Rasulullah ﷺ dan mencari kebenaran hingga bertemu langsung dengan beliau di Makkah. Ia mendapatkan hidayah melalui perbincangan dengan Nabi ﷺ dan kemudian kembali ke kaumnya untuk mendakwahkan Islam. Sepanjang hidupnya, Abu Dzar tidak pernah menduduki jabatan tertentu, karena ia lebih memilih hidup sederhana dan tidak tergoda oleh duniawi. Sebagai seorang perawi hadits, terdapat sekitar 281 hadits yang diriwayatkan langsung dari Rasulullah ﷺ melalui beliau.
Hadits yang diriwayatkan Abu Dzar mengenai hakikat kekayaan memberikan sudut pandang yang mendalam tentang makna kaya dan miskin. Banyak orang beranggapan bahwa kaya adalah memiliki harta berlimpah dan fakir berarti kekurangan materi. Namun, Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa kekayaan sejati terletak pada hati yang merasa cukup, sedangkan kefakiran adalah hati yang tidak pernah puas. Pandangan ini mengajarkan bahwa kesejahteraan seseorang bukan hanya diukur dari jumlah kepemilikan materi, melainkan dari ketenangan dan kebahagiaan yang ada dalam hatinya. Dengan pemahaman ini, seorang Muslim dapat mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap kehidupan, tidak mudah iri terhadap orang lain, dan selalu bersyukur atas apa yang dimiliki.
Ketika seseorang benar-benar memahami dan mengamalkan makna hadits ini, terdapat lima pengaruh positif yang akan muncul dalam kehidupan seorang Muslim.
- Pertama, ia akan memiliki hati yang lebih tenang dan tidak mudah gelisah oleh urusan duniawi.
- Kedua, rasa syukur akan semakin tumbuh, sehingga ia lebih bahagia dengan apa yang dimiliki.
- Ketiga, ia akan terhindar dari sifat tamak dan rakus, karena memahami bahwa kepuasan sejati bukan pada harta.
- Keempat, ia akan lebih dermawan, karena menyadari bahwa harta hanyalah titipan.
- Dan kelima, ia akan lebih fokus pada ibadah dan kehidupan akhirat, daripada sekadar mengejar kekayaan duniawi.
Dengan demikian, pemahaman yang benar terhadap konsep kaya dan miskin menurut Islam akan membawa kebahagiaan sejati dan kedekatan dengan Allah.