Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Keutamaan Taubat dan Ampunan : Memahami Sifat At-Tawwab dan Ar-Rahim

www.ibumengaji.com Hadits ini berasal dari Sayyidah Aisyah RA yang meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ sering berdoa dengan kalimat ini. Asbabul wurud dari hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ sebagai manusia yang paling suci tetap senantiasa memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah SWT. Hal ini mengajarkan kepada umatnya bahwa setiap manusia, betapapun tinggi kedudukannya, tetap membutuhkan rahmat dan ampunan dari Allah.

Dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa beliau beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari (HR. Bukhari No. 6307) dan dalam riwayat lain disebutkan hingga 100 kali (HR. Muslim No. 2702). Ini menunjukkan pentingnya taubat dan istighfar dalam kehidupan seorang muslim.

Keutamaan Bertaubat :

Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang mau memohon ampunan dan bertaubat. Berikut beberapa keutamaan bagi mereka yang senantiasa bertaubat:

  1. Diampuni Dosa-dosanya
    Allah SWT berjanji akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang benar-benar bertaubat dengan ikhlas. Firman Allah dalam QS. Az-Zumar ayat 53:
    “Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

  2. Dicintai oleh Allah
    Dalam QS. Al-Baqarah ayat 222, Allah menyatakan bahwa Dia mencintai orang-orang yang bertaubat:
    “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri.”

  3. Dihapus Keburukannya dan Diganti dengan Kebaikan
    Allah SWT berjanji bahwa jika seseorang bertaubat dengan sungguh-sungguh, dosa-dosanya akan dihapus dan bahkan diganti dengan kebaikan. Hal ini disebutkan dalam QS. Al-Furqan ayat 70:
    “… kecuali orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka akan diganti Allah dengan kebajikan. …”

  4. Diberikan Keberkahan dan Rezeki yang Melimpah
    Dalam QS. Nuh ayat 10-12, Allah menjelaskan bahwa istighfar dan taubat dapat menjadi sebab datangnya rezeki dan keberkahan dalam hidup.

  5. Mendapatkan Ketenangan Hati dan Kebahagiaan
    Orang yang senantiasa bertaubat akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan karena hatinya bersih dari dosa dan selalu dekat dengan Allah SWT.

    Penjelasan tentang Dua Sifat Allah: At-Tawwab dan Ar-Rahim

    1. At-Tawwab (Maha Penerima Taubat)

      • Allah SWT senantiasa membuka pintu taubat bagi hamba-Nya, tidak peduli seberapa besar dosa yang telah mereka lakukan.
      • Kata At-Tawwab berasal dari kata “taba” yang berarti kembali. Allah adalah Dzat yang menerima taubat berulang kali dari hamba-Nya yang kembali kepada-Nya dengan ikhlas.
      • Dalam QS. Al-Baqarah ayat 160, Allah berjanji akan menerima taubat mereka yang benar-benar kembali kepada-Nya.
    2. Ar-Rahim (Maha Penyayang)

      • Sifat Ar-Rahim menunjukkan kasih sayang Allah yang khusus bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertaubat.
      • Berbeda dengan Ar-Rahman (Maha Pengasih) yang kasih sayangnya mencakup seluruh makhluk, Ar-Rahim lebih dikhususkan kepada mereka yang taat kepada-Nya.
      • Dalam QS. Al-A’raf ayat 156, Allah menyebutkan bahwa rahmat-Nya meliputi segala sesuatu, tetapi Dia akan memberikannya secara khusus kepada orang-orang yang bertakwa dan selalu kembali kepada-Nya.

    Kenapa Dua Sifat Ini Sering Disebutkan Bersamaan?

    Sifat At-Tawwab dan Ar-Rahim sering disebutkan secara beriringan karena:

    1. Kesempurnaan Penerimaan Taubat Allah

      • Allah bukan hanya menerima taubat (At-Tawwab), tetapi juga memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya (Ar-Rahim) kepada mereka yang bertaubat.
    2. Menghilangkan Rasa Putus Asa

      • Dengan menyebutkan kedua sifat ini bersama, Allah ingin menegaskan bahwa siapa pun yang bertaubat tidak hanya diterima taubatnya tetapi juga diberi kasih sayang dan kesempatan baru untuk menjadi lebih baik.
    3. Menunjukkan Balasan yang Baik bagi yang Bertaubat

      • Allah tidak hanya mengampuni dosa, tetapi juga memberikan keberkahan dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba yang bertaubat dengan tulus.
    4. Menegaskan bahwa Taubat Harus Dilakukan dengan Harapan akan Rahmat Allah

      • Seorang hamba yang bertaubat tidak boleh hanya takut akan hukuman Allah, tetapi juga harus memiliki harapan besar terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments