Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Doa Sujud Rasulullah ﷺ: Ketundukan Total dalam Pujian dan Perlindungan

www.ibumengaji.com Di antara momen paling sakral dalam shalat adalah saat sujud. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Keadaan paling dekat antara seorang hamba dan Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa.”
(HR. Muslim no. 482)

Salah satu doa luar biasa yang dibaca Nabi Muhammad ﷺ dalam sujudnya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allāhumma innī a‘ūdzu biridhāka min sakhatika, wa bimu‘āfātika min ‘uqūbatika, wa a‘ūdzu bika minka, lā uḥṣī thanā’an ‘alayka, anta kamā athnaita ‘alā nafsik.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari siksaan-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (murka)-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian atas-Mu. Engkau sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.”

📚 Sumber Doa

Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim no. 486, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang berkata:

“Aku melihat Rasulullah ﷺ shalat, dan beliau membaca dalam sujudnya…” lalu menyebutkan doa tersebut di atas.

✨ Makna-Makna Mendalam dari Doa Ini

Doa ini tidak hanya sebuah rangkaian kalimat indah, namun memuat inti ketundukan ruhani, tauhid, dan adab hamba terhadap Rabb-nya. Berikut penjelasannya:

1. Berlindung dengan Ridha dari Murka Allah

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ

Makna: Memohon agar senantiasa dalam keridhaan Allah, sebab jika Allah ridha, maka tidak ada tempat bagi kemurkaan-Nya.
🧠 Ulama berkata: Ibn Rajab menyebut ini sebagai bentuk permohonan paling halus: berlindung kepada sifat positif Allah untuk menghindari yang negatif.

2. Memohon Afiat dari Hukuman Allah

وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ

Makna: Memohon keselamatan total — fisik, batin, iman — agar terhindar dari siksa.
📌 Rasulullah ﷺ juga mengajarkan umatnya untuk selalu memohon al-‘afiyah, karena itu adalah nikmat besar setelah iman.

3. Berlindung Kepada Allah dari Murka-Nya

وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ

Makna: Pengakuan total bahwa tidak ada tempat berlindung dari Allah selain kepada-Nya sendiri.
🧠 Ibn Qayyim menjelaskan ini sebagai bentuk tawakkal dan tauhid mutlak — semua di luar Allah tak bisa menyelamatkan dari-Nya.

4. Mengakui Ketidakmampuan dalam Memuji Allah

لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ

Makna: Seberapa pun hamba memuji, itu tetap tidak sebanding dengan kebesaran Allah.
💡 Ini mengajarkan adab seorang hamba: mengakui keterbatasannya di hadapan Yang Mahasempurna.

5. Allah-lah yang Paling Tahu Bagaimana Memuji Diri-Nya

أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

Makna: Allah-lah yang paling tahu bagaimana layaknya Diri-Nya dipuji.
📚 Imam Asy-Syaukani menyebut ini sebagai puncak pengakuan bahwa pujian tertinggi kepada Allah hanya milik Allah sendiri.

Pelajaran Besar dari Doa Ini

  • 🕊️ Belajar merendah di hadapan Allah secara total, bahkan dalam pujian.

  • 🌧️ Memohon agar hidup kita selalu dalam ridha dan afiat, bukan dalam kemurkaan atau siksa.

  • 🛡️ Menjadikan Allah satu-satunya pelindung dan tempat kembali — bahkan dari murka-Nya sendiri.

  • 🧠 Mengasah kesadaran tauhid: bahwa Allah itu Mahabesar, Mahaadil, dan Maha Menyayangi.

Penutup

Di zaman yang penuh ujian, kita bisa belajar dari doa sujud Rasulullah ﷺ tentang bagaimana seharusnya seorang hamba bersikap: tawadhu’, khusyuk, takut, sekaligus penuh harap.

Mari kita perbanyak doa ini dalam sujud kita, terutama di shalat malam. Karena pada saat itulah, kita paling dekat dengan Allah.

“Sebaik-baik ucapan adalah apa yang diucapkan Nabi ﷺ. Sebaik-baik permohonan adalah permohonan yang mencerminkan penghambaan total kepada-Nya.”

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments