www.ibumengaji.com
Berbakti kepada kedua orang tua atau birrul walidain merupakan salah satu ajaran paling agung dalam Islam. Ia bukan sekadar tuntutan moral, melainkan perintah langsung dari Allah SWT yang memiliki pengaruh besar terhadap keberkahan hidup seorang anak, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya, maka tidak akan wafat dalam keadaan su’ul khotimah.” (Said bin al-Musayyab dalam Tarikh Ibnu Ma’in, 2/328). Hadis ini menunjukkan bahwa bakti kepada orang tua memiliki kaitan erat dengan nasib akhir seseorang — apakah ia akan menutup hidupnya dengan kebaikan atau sebaliknya.
Makna Birrul Walidain
Secara bahasa, birrul walidain berasal dari dua kata Arab: birr (البرّ) yang berarti kebaikan, kasih sayang, dan ketaatan, serta al-walidain (الوالدين) yang berarti kedua orang tua. Dengan demikian, secara harfiah birrul walidain berarti berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam istilah syariat, maknanya lebih luas lagi, yaitu berbakti kepada orang tua dengan penuh hormat dan kasih sayang, membantu kebutuhan mereka, menaati perintah mereka selama tidak bertentangan dengan perintah Allah, serta menjaga nama baik dan kehormatan mereka bahkan setelah keduanya wafat.
Berbakti tidak hanya diukur dari ucapan yang lembut, tetapi juga diwujudkan melalui tindakan nyata. Anak yang berbakti akan senantiasa memperhatikan keadaan orang tuanya, merawat mereka di masa tua, mendoakan mereka, dan menghindari segala hal yang dapat menyakiti hati mereka. Bahkan setelah orang tua meninggal dunia, bakti itu tetap bisa dilanjutkan melalui doa, sedekah atas nama mereka, serta meneruskan amal saleh yang pernah mereka lakukan.
Perintah Allah SWT tentang Berbakti kepada Orang Tua
Al-Qur’an memberikan perhatian besar terhadap perintah ini. Allah SWT sering menyandingkan kewajiban berbakti kepada orang tua dengan perintah untuk beribadah hanya kepada-Nya. Dalam Surah Al-Isra’ ayat 23 Allah berfirman:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”
Ayat ini menegaskan bahwa setelah kewajiban tauhid, perintah terbesar bagi seorang hamba adalah berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Hal ini tidak terlepas dari besarnya jasa orang tua terhadap kehidupan anak. Seorang ibu menanggung beratnya kehamilan, melahirkan dalam kesakitan, lalu merawat anak dengan penuh kasih. Sementara seorang ayah berjuang dengan tenaga dan pikiran untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh sebab itu, Allah menempatkan bakti kepada orang tua sebagai wujud nyata dari keimanan dan rasa syukur kepada-Nya.
Keutamaan dan Balasan bagi Anak yang Berbakti
Berbakti kepada orang tua mendatangkan berbagai keutamaan. Salah satu yang paling besar adalah dijauhkan dari su’ul khotimah, yaitu akhir kehidupan yang buruk — mati dalam keadaan berpaling dari Allah atau dalam dosa. Sebaliknya, anak yang berbakti akan mendapatkan husnul khotimah, yaitu kematian yang baik dengan ridha Allah SWT.
Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah ﷺ: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi). Artinya, keberkahan hidup seseorang sangat bergantung pada bagaimana ia memperlakukan kedua orang tuanya. Ketika seorang anak mendapatkan ridha dari mereka, maka ia juga mendapatkan ridha dari Allah.
Selain itu, doa orang tua memiliki kekuatan luar biasa. Doa restu mereka bisa menjadi sebab keberhasilan seorang anak dalam hidupnya. Sebaliknya, keluh kesah dan ketidaksenangan mereka dapat menghalangi datangnya keberkahan. Karena itu, seorang anak hendaknya berhati-hati dalam bersikap dan senantiasa menjaga hati kedua orang tuanya.
Penutup
Berbakti kepada orang tua adalah jalan menuju kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Ia merupakan bentuk cinta paling tulus dan investasi ruhani yang tak ternilai harganya. Di tengah kehidupan modern yang seringkali membuat manusia sibuk dengan urusan pribadi, menghidupkan semangat birrul walidain menjadi tantangan tersendiri. Namun, siapa pun yang mampu menjaga baktinya kepada orang tua dengan ikhlas, Allah SWT akan memuliakannya, memberkahi kehidupannya, dan menutup akhir hidupnya dengan cahaya husnul khotimah.
Sungguh, berbakti kepada kedua orang tua bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kunci menuju ridha Ilahi dan keselamatan abadi.