Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Bahagia adalah Melakukan Kehendak Allah

www.ibumengaji.comJangan lupa bahagia” — kalimat ini tampak sederhana, tapi menyimpan makna yang dalam. Dalam hidup yang kadang terasa berat, kita butuh pengingat bahwa bahagia itu bukan melulu soal tawa atau hal-hal besar yang datang dari luar. Sering kali, kebahagiaan justru muncul ketika kita melakukan kehendak Allah dalam hal-hal kecil yang penuh makna.

“Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.'” (QS. Yunus: 58)

Berikut ini adalah beberapa cara sederhana untuk tetap bahagia—cara yang bisa membantu kita berjalan sejalan dengan kehendak Allah:

1. Syukuri Hal-Hal Kecil

Kadang kita terlalu sibuk mengejar yang belum kita miliki, sampai lupa menghargai yang sudah ada. Saat kita mulai bersyukur atas udara yang kita hirup, tawa orang tersayang, atau secangkir kopi hangat di pagi hari—saat itu pula kita sedang melakukan kehendak Allah. Allah mencintai hamba-Nya yang pandai bersyukur. Dan syukur adalah jalan pintas menuju hati yang bahagia.

2. Berhenti Membandingkan Diri

Setiap orang punya takdir dan waktunya sendiri. Membandingkan hanya menambah sesak dada. Ketika kita fokus pada jalan hidup yang Allah tetapkan untuk kita, kita sedang belajar menerima dan tunduk pada kehendak-Nya. Dan dari penerimaan itulah muncul ketenangan, yang menjadi pintu masuk bagi kebahagiaan sejati. Karena sungguh, melakukan kehendak Allah berarti mempercayai bahwa setiap detik hidup kita ada dalam rencana-Nya.

3. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Merawat diri bukanlah bentuk egoisme, tapi bagian dari amanah. Tubuh, hati, dan jiwa adalah titipan dari Allah. Ketika kita meluangkan waktu untuk beristirahat, menenangkan pikiran, atau sekadar menikmati hobi yang menenangkan—kita sedang merawat anugerah-Nya. Itu pun bagian dari melakukan kehendak Allah, sebab menjaga diri adalah bentuk syukur dan tanggung jawab atas kehidupan yang diberikan-Nya.

4. Tersenyum Meski Tak Ada Alasan Besar

Senyuman itu ringan, tapi efeknya luar biasa. Ia bisa menularkan semangat, mencairkan suasana, bahkan menjadi sedekah. Rasulullah ﷺ pun bersabda bahwa senyum adalah sedekah. Saat kita memilih tersenyum dalam keadaan sulit, kita sedang menunjukkan keikhlasan hati dan kepercayaan pada rahmat Allah. Dalam senyum itu, kita pun melakukan kehendak Allah—dengan menyebarkan kebaikan sekecil apa pun bentuknya.

5. Berbuat Baik kepada Orang Lain

Berbahagia bukan berarti harus selalu menerima, tapi juga memberi. Ketika kita membantu orang lain, sekecil apa pun bentuknya—kita sedang menebar rahmat Allah di bumi. Dan sesungguhnya, membantu sesama adalah bagian dari

5. Berbuat Baik kepada Orang Lain

Berbahagia bukan berarti harus selalu menerima, tapi juga memberi. Ketika kita membantu orang lain, sekecil apa pun bentuknya—kita sedang menebar rahmat Allah di bumi. Dan sesungguhnya, membantu sesama adalah bagian dari melakukan kehendak Allah, karena Allah mencintai hamba-Nya yang menjadi jalan kebaikan bagi orang lain. Hati yang memberi adalah hati yang paling banyak menerima kebahagiaan.

6. Tahu Kapan Harus Istirahat

Allah tidak menciptakan kita untuk terus menerus bekerja tanpa henti. Dalam setiap ibadah pun ada jeda, ada waktu untuk diam dan merenung. Menyadari bahwa kita butuh istirahat adalah bentuk kesadaran bahwa kita manusia biasa, bukan mesin. Beristirahat dengan niat menjaga diri agar lebih bugar untuk beribadah dan berbuat baik, itulah bentuk nyata dari melakukan kehendak Allah dalam keseharian.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments