Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Asbabun Nuzul Surat Al-Ikhlash dan Rahasia Besar dalam Empat Ayatnya

www.ibumengaji.com Di antara surat-surat dalam Al-Qur’an yang paling dikenal oleh kaum muslimin adalah Surat Al-Ikhlash. Hampir setiap orang dari kecil sudah hafal, bahkan sering menjadi pilihan saat shalat. Walau hanya terdiri dari empat ayat pendek, kandungan dan keutamaannya sangatlah istimewa. Bahkan Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa membacanya setara dengan membaca sepertiga Al-Qur’an. Bagaimana bisa demikian? Mari kita ulas lebih dalam.

Hadits tentang Keutamaan Surat Al-Ikhlash

Dalam sebuah hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh surat ‘Qul huwallāhu Aḥad’ itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.”

Hadits ini muncul ketika seorang sahabat mendengar seseorang membaca Surat Al-Ikhlash berulang-ulang dalam shalat malamnya. Sahabat itu merasa heran mengapa ia hanya membaca surat yang pendek. Ketika hal ini disampaikan kepada Nabi ﷺ, justru beliau menegaskan keutamaan luar biasa dari surat ini. Artinya, meskipun pendek, Surat Al-Ikhlash memiliki bobot keilmuan dan aqidah yang amat agung.

Asbābun Nuzūl Surat Al-Ikhlash

Surat ini turun sebagai jawaban atas pertanyaan kaum Quraisy dan juga sebagian ahli kitab yang menanyakan, “Sifatkanlah Tuhanmu kepada kami!” Maka Allah menurunkan Surat Al-Ikhlash untuk menjelaskan hakikat tauhid yang murni: Allah itu Esa, tidak bergantung pada siapa pun, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya.

Dengan demikian, surat ini menjadi bantahan terhadap keyakinan orang-orang musyrik yang menyembah banyak tuhan, juga membantah kepercayaan orang Yahudi dan Nasrani yang menyandarkan anak kepada Allah. Ia hadir sebagai deklarasi tegas tentang kemurnian aqidah Islam.

Tafsir Singkat Empat Ayat Surat Al-Ikhlash

  1. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
    Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.
    Menetapkan tauhid dzat, bahwa Allah tidak berbilang dan tidak ada yang serupa dengan-Nya.

  2. اللَّهُ الصَّمَدُ
    Allah tempat bergantung segala sesuatu.
    Semua makhluk membutuhkan Allah, sementara Allah sama sekali tidak bergantung pada siapa pun.

  3. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
    Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan.
    Menolak segala keyakinan yang menisbatkan anak kepada Allah, sekaligus menafikan bahwa Allah berasal dari sesuatu.

  4. وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
    Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.
    Penutup yang menegaskan bahwa Allah tidak memiliki tandingan dalam sifat, kekuasaan, maupun keagungan-Nya.

Fadhilah Membaca Surat Al-Ikhlash

Keistimewaan surat ini tercatat dalam banyak hadits:

  • Setara dengan sepertiga Al-Qur’an. Membacanya sekali sama dengan memperoleh pahala membaca sepertiga Al-Qur’an.

  • Mendapat cinta Allah. Rasulullah ﷺ bersabda kepada seorang sahabat: “Cintamu kepada surat ini akan memasukkanmu ke surga.”

  • Perlindungan diri. Nabi ﷺ membacanya bersama Al-Falaq dan An-Nas sebelum tidur, meniupkan ke telapak tangan, lalu mengusap seluruh tubuh.

  • Sering dibaca dalam shalat sunnah. Termasuk shalat witir, rawatib, bahkan qabliyah subuh.

Fadhilah ini menunjukkan betapa surat pendek ini menjadi bagian penting dalam kehidupan seorang muslim.

Kisah Sahabat yang Gemar Membaca Surat Al-Ikhlash

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, ada seorang sahabat Anshar yang menjadi imam di Masjid Quba. Ia selalu membaca Surat Al-Ikhlash setiap rakaat, sebelum membaca surat lainnya. Hal itu membuat jamaah merasa heran. Ketika perkara ini sampai kepada Rasulullah ﷺ, beliau bertanya alasannya. Sahabat itu menjawab:

“Karena aku mencintai surat ini, sebab di dalamnya terdapat sifat Ar-Rahman.”

Mendengar itu, Rasulullah ﷺ pun bersabda:

“Kecintaanmu kepada surat ini akan memasukkanmu ke surga.”

Kisah ini menunjukkan bahwa mencintai ayat-ayat Allah, meskipun pendek, bisa mengantarkan seorang hamba menuju keridaan-Nya.

Amalan Rasulullah SAW dengan Surat Al-Ikhlash

Rasulullah ﷺ mencontohkan banyak cara mengamalkan Surat Al-Ikhlash:

  1. Sebelum tidur → Dibaca tiga kali bersama Al-Falaq dan An-Nas.

  2. Dzikir pagi dan petang → Dibaca tiga kali.

  3. Shalat sunnah → Sering dibaca pada rakaat-rakaat sunnah, termasuk witir dan qabliyah subuh.

  4. Shalat malam → Kadang beliau mengulang-ulang bacaan surat ini dalam qiyamul lail.

Kebiasaan ini menunjukkan bahwa surat ini bukan hanya dihafalkan, tapi dijadikan wirid dan bacaan rutin oleh Nabi ﷺ.

Surat Al-Ikhlash adalah surat pendek yang penuh makna. Ia menegaskan aqidah tauhid yang murni, menolak segala bentuk kesyirikan, dan mengajarkan bahwa Allah tidak sama dengan makhluk. Fadhilahnya luar biasa: setara dengan sepertiga Al-Qur’an, mendatangkan cinta Allah, dan menjadi sebab masuk surga bagi siapa yang mencintainya.

Maka, sangatlah tepat bila kita tidak hanya menghafalnya, tapi juga mengamalkannya sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ: membacanya dalam shalat, sebelum tidur, saat dzikir pagi petang, dan menjadikannya bagian dari rutinitas harian. Dengan begitu, kita berharap bisa meraih keutamaan yang dijanjikan, dan kelak di akhirat termasuk orang-orang yang dicintai Allah.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments