www.ibumengaji.com Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat utama Nabi Muhammad ﷺ. Nama aslinya sebelum masuk Islam adalah Abdul Ka’bah. Setelah masuk Islam, Nabi ﷺ mengganti namanya menjadi Abdurrahman. Ia berasal dari Bani Zuhrah, salah satu kabilah terkemuka di Makkah, dan termasuk di antara orang-orang pertama yang memeluk Islam melalui dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ia juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga (al-‘asyaratu al-mubasysyirūna bil-jannah).
Sejarah Keislaman dan Peran Besar dalam Dakwah
Abdurrahman bin Auf memeluk Islam pada masa awal, ketika dakwah Islam masih bersifat rahasia di Makkah. Ia mengikuti dua kali hijrah: ke Habasyah dan ke Madinah. Di Madinah, ia dipersaudarakan oleh Nabi ﷺ dengan Sa’ad bin Rabi’ al-Anshari. Dalam peristiwa ini, Sa’ad menawarkan setengah hartanya, tapi Abdurrahman menolak dan berkata, “Tunjukkan saja di mana pasar, aku akan berdagang.” Dari sanalah ia memulai usahanya dan menjadi salah satu saudagar terkaya di Madinah, tanpa meninggalkan ketakwaan dan kedermawanan.
Kontribusi Besar dalam Dakwah dan Umat
-
Dermawan Luar Biasa:
-
Abdurrahman bin Auf adalah contoh ideal dari kekayaan yang tidak melalaikan akhirat. Dalam perang Tabuk, ia menyumbang 200 uqiyah emas. Ia juga pernah menyumbangkan 500 ekor kuda dan 1.500 ekor unta untuk jihad fi sabilillah.
-
Dalam hadis disebutkan bahwa ketika ia meninggal dunia, ia mewariskan 84.000 dinar emas kepada keluarganya dan menyumbangkan sebagian besar kekayaannya kepada fakir miskin, istri-istri Nabi ﷺ, dan mujahidin.
-
-
Pejuang di Medan Perang:
-
Ia turut serta dalam perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang lainnya. Dalam Perang Uhud, ia menderita luka parah, bahkan kakinya pincang setelahnya, namun semangatnya tak pernah padam.
-
-
Kebijaksanaan Politik dan Sosial:
-
Dalam masa Khalifah Umar bin Khattab, ia ditunjuk sebagai salah satu anggota syura (dewan penasihat) untuk menentukan khalifah pengganti. Ini menunjukkan kepercayaan dan integritasnya dalam urusan umat.
-
Dalil Hadits tentang 10 Sahabat yang Dijamin Surga
Hadits yang menyebutkan nama-nama sahabat yang dijamin masuk surga adalah sebagai berikut:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
“أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ، وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ، وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ، وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ، وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ، وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ، وَسَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ فِي الْجَنَّةِ، وَسَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ فِي الْجَنَّةِ، وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ”
(HR. At-Tirmidzi, no. 3747, hasan sahih)
Karakter Khas 10 Sahabat yang Dijamin Surga
Berikut karakter utama dari masing-masing sahabat, termasuk Abdurrahman bin Auf, yang menjadikan mereka layak mendapat jaminan surga:
-
Abu Bakar Ash-Shiddiq – Keimanan dan kejujuran yang mutlak.
-
Umar bin Khattab – Keadilan dan keberanian dalam menegakkan kebenaran.
-
Utsman bin Affan – Kedermawanan dan sifat pemalu yang luar biasa.
-
Ali bin Abi Thalib – Keilmuan dan keberanian dalam membela Islam.
-
Thalhah bin Ubaidillah – Pengorbanan jiwa, gugur dalam perang Uhud demi Nabi ﷺ.
-
Zubair bin Awwam – Kesetiaan, kepercayaan Nabi dan pejuang tangguh.
-
Abdurrahman bin Auf – Kedermawanan, integritas bisnis, dan ketekunan dalam ibadah.
-
Sa’id bin Zaid – Keimanan kuat sejak awal Islam dan istiqamah hingga akhir.
-
Sa’ad bin Abi Waqqash – Doa yang mustajab dan keahlian dalam strategi militer.
-
Abu Ubaidah bin al-Jarrah – Amanah, kejujuran, dan kepemimpinan yang adil.
Teladan dari Abdurrahman bin Auf
Beberapa hal yang bisa kita contoh dari Abdurrahman bin Auf:
-
Profesional dalam usaha, tetapi tetap zuhud.
-
Kaya tapi dermawan, tidak pelit terhadap umat.
-
Bersahaja dan tidak silau dengan dunia meski bergelimang harta.
-
Aktif di bidang sosial, politik, dan militer.
-
Bersahabat dekat dengan Rasulullah ﷺ dan dipercaya dalam berbagai urusan umat.
Penutup
Abdurrahman bin Auf bukan hanya pedagang sukses, tapi juga sosok yang menunjukkan bahwa kekayaan bukan penghalang surga, justru bisa menjadi jalan menuju ridha Allah jika digunakan dengan benar. Kepribadian seperti inilah yang bisa dijadikan inspirasi bagi generasi hari ini—terutama dalam menggabungkan profesionalisme, spiritualitas, dan kontribusi sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kita ingin meniti jejak menuju surga seperti mereka, maka karakter-karakter mulia inilah yang harus diteladani dan diusahakan.