www.ibumengaji.com Rendah hati adalah sikap seseorang yang menyadari kelebihan atau prestasinya, namun tidak sombong atau membanggakan diri. Orang yang rendah hati tetap menghargai orang lain, tidak merasa lebih baik dari orang lain, dan bersikap terbuka terhadap kritik maupun nasihat.
Sementara itu, rendah diri adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa tidak berharga, tidak percaya diri, dan selalu merasa lebih rendah dari orang lain. Seseorang yang rendah diri sering kali ragu terhadap kemampuannya sendiri dan enggan tampil atau mengambil peran karena takut gagal atau merasa tidak layak.
Perbedaan Mendasar antara Rendah Hati dan Rendah Diri
Perbedaan utama antara rendah hati dan rendah diri terletak pada kesadaran diri dan persepsi terhadap kemampuan diri sendiri:
-
Orang rendah hati memiliki kepercayaan diri yang sehat. Ia tahu bahwa dirinya punya kelebihan, tetapi tetap menghormati dan menghargai orang lain tanpa merasa lebih tinggi.
-
Orang rendah diri cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah. Ia merasa tidak pantas, malu, atau selalu menganggap orang lain lebih baik darinya.
Dengan kata lain, rendah hati adalah kekuatan yang tenang, sedangkan rendah diri adalah kelemahan yang menahan.
Cara Memupuk Rasa Rendah Hati
Membangun sikap rendah hati memerlukan kesadaran dan latihan berkelanjutan. Berikut beberapa cara untuk memupuknya:
-
Mengenal Diri Sendiri
Menyadari bahwa semua kelebihan adalah titipan Allah SWT membuat kita tidak mudah sombong. Apa pun yang kita miliki – kecerdasan, kekayaan, jabatan – semuanya bisa hilang kapan saja. -
Bersyukur dan Tidak Merasa Paling Hebat
Orang yang bersyukur tidak akan merasa perlu untuk meninggikan diri. Ia tahu bahwa di atas langit masih ada langit. -
Menerima Kritik dan Mau Belajar dari Siapa Pun
Orang yang rendah hati tidak merasa malu untuk belajar, bahkan dari orang yang lebih muda atau kurang berpendidikan. -
Berbuat Baik Tanpa Pamrih
Rendah hati tampak dalam tindakan kecil yang tulus, tanpa berharap pujian. -
Menghindari Pamer dan Ujub
Tidak menyebut-nyebut kebaikan atau prestasi sendiri adalah bagian dari menjaga hati agar tetap bersih dari kesombongan.
Contoh Sikap Rendah Hati dari Sahabat Rasulullah SAW
Banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal memiliki sikap rendah hati, meskipun mereka memiliki kedudukan tinggi. Berikut beberapa contohnya:
-
Abu Bakar Ash-Shiddiq
Meski menjadi khalifah pertama dan sahabat terdekat Rasulullah, Abu Bakar dikenal sangat tawadhu. Ketika diangkat menjadi khalifah, ia berkata, “Aku bukanlah yang terbaik di antara kalian. Jika aku berbuat baik, maka bantulah aku. Jika aku menyimpang, luruskan aku.” -
Umar bin Khattab
Sebagai khalifah yang tegas dan ditakuti musuh, Umar tetap hidup sederhana. Ia sering berjalan tanpa pengawal, memanggul karung gandum untuk rakyatnya sendiri, dan mengatakan bahwa ia takut akan tanggung jawab di hadapan Allah SWT. -
Utsman bin Affan
Seorang saudagar kaya raya, namun sangat dermawan dan rendah hati. Ia membiayai sebagian besar keperluan umat tanpa menyombongkan diri, bahkan menyumbangkan sumur miliknya untuk umat Islam tanpa memamerkan amalnya. -
Ali bin Abi Thalib
Dikenal sebagai orang yang cerdas dan pemberani, namun tetap rendah hati. Ia tidak segan membantu rakyat kecil, dan hidup dalam kesederhanaan meskipun memiliki kedudukan tinggi sebagai khalifah.
Penutup
Rendah hati adalah akhlak mulia yang membawa seseorang kepada kemuliaan di sisi Allah dan manusia. Sebaliknya, rendah diri justru menjadi penghalang bagi seseorang untuk berkembang. Dengan meneladani Rasulullah SAW dan para sahabatnya, kita bisa belajar bahwa menjadi rendah hati bukan berarti merendahkan diri, melainkan meninggikan akhlak.