Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Kodifikasi Al-Quran pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq

www.ibumengaji.com Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, pemerintahan Islam dilanjutkan oleh Khalifah Abu Bakar As-Siddiq. Pada masa ini, ayat-ayat Al-Quran telah terpelihara dalam hafalan para sahabat (qurra’) serta dalam bentuk catatan yang tersebar di berbagai media seperti pelepah kurma dan lempengan batu. Namun, ayat-ayat tersebut belum terkumpul dalam satu mushaf yang terorganisir dengan baik.

Peristiwa penting yang melatarbelakangi proses kodifikasi Al-Quran terjadi pada masa awal pemerintahan Abu Bakar, yaitu Perang Yamamah. Perang ini merupakan pertempuran melawan pasukan nabi palsu, Musailamah Al-Kadzab. Dalam pertempuran tersebut, banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan punahnya ayat-ayat suci jika tidak segera dilakukan pengumpulan secara sistematis.

Kegelisahan ini disampaikan oleh Umar bin Khattab kepada Khalifah Abu Bakar. Umar mengusulkan agar Al-Quran segera dikodifikasi untuk menjaga kelestarian ayat-ayat suci. Awalnya, Abu Bakar ragu karena hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Namun, setelah berdiskusi dengan para sahabat, ia menyadari pentingnya langkah tersebut demi menjaga keutuhan Al-Quran.

Untuk melaksanakan kodifikasi ini, Abu Bakar menunjuk Zaid bin Tsabit, seorang sahabat yang cerdas dan pernah menjadi penulis wahyu pada masa Nabi Muhammad. Zaid diberi amanah untuk mengumpulkan dan menyalin ayat-ayat Al-Quran dalam satu mushaf yang terorganisir. Ia mengumpulkan ayat-ayat dari hafalan para sahabat dan catatan tertulis yang ada, memastikan keaslian dan keakuratan setiap ayat yang dikumpulkan.

Setelah melalui proses panjang yang penuh kehati-hatian, mushaf Al-Quran berhasil disusun dengan rapi dan diserahkan kepada Abu Bakar. Mushaf tersebut kemudian disimpan oleh Abu Bakar hingga wafat, lalu beralih ke tangan khalifah berikutnya, Umar bin Khattab. Setelah Umar wafat, mushaf tersebut dijaga oleh putrinya, Hafshah binti Umar.

Kodifikasi Al-Quran pada masa Abu Bakar menjadi langkah penting dalam sejarah Islam. Tindakan ini memastikan terjaganya keaslian wahyu Allah SWT secara utuh dan terhindar dari penyimpangan. Langkah ini juga menjadi landasan bagi kodifikasi lebih lanjut yang dilakukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan dalam bentuk standar mushaf Utsmani yang digunakan hingga kini.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments