www.ibumengaji.com Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, memiliki banyak nama dan salah satunya adalah Asy-Syifaa’ yang berarti penyembuh atau penawar. Sebagaimana tertulis dalam QS. 17:82, Allah SWT berfirman, “Kami turunkan dari Al-Qurān (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur
ān itu) hanya akan menambah kerugian.” Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an memiliki kekuatan penyembuhan baik dalam arti fisik maupun spiritual.
Menurut tafsir Ibnu Katsir, kata “asy-syifaa'” dalam ayat ini mengandung makna bahwa Al-Qur’an dapat menyembuhkan hati dari penyakit-penyakit batin seperti keraguan, kemunafikan, dan syirik. Dengan mempelajari dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an, seorang mukmin dapat menemukan ketenangan jiwa dan keimanan yang kuat. Tafsir Al-Jalalayn juga menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah rahmat dan penawar bagi orang yang beriman, yang menjadikan hati mereka tenang dan terbimbing ke jalan yang benar.
Selama masa Rasulullah SAW, Al-Qur’an sering digunakan sebagai sarana penyembuhan. Salah satu contoh adalah ketika seorang sahabat, Abu Said Al-Khudri, menggunakan Surah Al-Fatihah untuk menyembuhkan kepala suku yang terkena sengatan hewan berbisa. Dengan izin Allah, kepala suku tersebut sembuh seketika setelah mendengar bacaan Al-Fatihah. Ini menunjukkan kekuatan Al-Qur’an sebagai penyembuh fisik.
Selain itu, konsep penyembuhan dalam Al-Qur’an juga dapat dilihat dalam praktik kedokteran modern. Misalnya, terapi ruqyah yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an untuk menyembuhkan penyakit fisik dan mental. Ruqyah ini dianggap sebagai bagian dari pengobatan holistik yang tidak hanya berfokus pada tubuh, tetapi juga pada kesejahteraan jiwa.
Penelitian modern juga menunjukkan bahwa mendengarkan bacaan Al-Qur’an dapat memberikan efek menenangkan, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Religion and Health menemukan bahwa bacaan Al-Qur’an dapat mengurangi tingkat kecemasan dan depresi pada pasien yang menderita penyakit kronis.
Dalam konteks yang lebih luas, Al-Qur’an sebagai Asy-Syifaa’ mengajarkan umat manusia untuk mencari penyembuhan tidak hanya melalui obat-obatan fisik, tetapi juga melalui pendekatan spiritual. Penyembuhan yang holistik ini mencakup pengobatan tubuh, pikiran, dan jiwa, yang semuanya dapat ditemukan dalam ajaran Al-Qur’an.