Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

9 Waktu Mustajab untuk Berdoa

www.ibumengaji.com Doa secara bahasa berarti permintaan atau permohonan. Sedangkan secara istilah dalam Islam, doa adalah permohonan seorang hamba kepada Allah Ta’ala, baik dalam bentuk meminta kebaikan atau menolak keburukan. Doa merupakan bentuk ibadah yang sangat mulia, karena di dalamnya terdapat pengakuan bahwa seorang hamba lemah dan bergantung sepenuhnya kepada Allah ﷻ.

Nabi ﷺ bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no. 2969)

Adab dan Cara dalam Berdoa

Agar doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah ﷻ, maka perlu memperhatikan adab-adab doa, antara lain:

  1. Ikhlas karena Allah.

  2. Mendahului doa dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi ﷺ.

  3. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan (bila memungkinkan).

  4. Yakin bahwa doa akan dikabulkan.

  5. Tidak tergesa-gesa dalam menunggu jawaban dari Allah.

  6. Merendahkan diri, penuh harap dan takut.

  7. Memilih kalimat yang baik dan tidak mengandung dosa atau permintaan memutus tali silaturahim.

  8. Berdoa dengan suara yang lembut, tidak terlalu keras.

  9. Mengulang-ulang doa, biasanya tiga kali.

Waktu-waktu yang Mustajab untuk Berdoa:

  1. Sepertiga malam terakhir – waktu paling utama.

  2. Saat sujud dalam shalat.

  3. Antara adzan dan iqamah.

  4. Setelah shalat fardhu (khusus dengan doa yang tidak terikat dengan lafadz tertentu).

  5. Hari Jumat, khususnya saat terakhir di sore hari.

  6. Ketika hujan turun.

  7. Ketika berpuasa, dan saat berbuka puasa.

  8. Ketika bepergian atau dalam keadaan teraniaya.

  9. Pada hari Arafah (bagi yang berhaji).

Tempat-tempat yang Mustajab untuk Berdoa:

  1. Di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha.

  2. Di tempat sujud saat shalat.

  3. Di tempat-tempat mulia, seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

  4. Dekat Ka’bah, khususnya antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah (Multazam).

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa.”

Dikatakan: “Apa maksud tergesa-gesa itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Ia mengatakan: ‘Aku telah berdoa kepada Allah, tetapi Allah belum mengabulkan doaku.’”
(HR. Bukhari dan Muslim; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 3843)

Makna Hadits Ini

Hadits ini mengajarkan kepada kita larangan tergesa-gesa dalam doa, yaitu cepat merasa bosan atau berputus asa karena doanya belum terkabul. Ini merupakan bentuk buruk sangka kepada Allah dan kelemahan dalam keyakinan.

Makna “tergesa-gesa” dalam hadits:

  • Menginginkan doa segera dikabulkan dalam waktu dekat.

  • Bila tidak kunjung terkabul, ia meninggalkan doa, berhenti memohon, atau mengeluh.

Padahal Allah Maha Mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengabulkan doa. Dalam banyak riwayat, Allah bisa:

  1. Mengabulkan langsung doanya.

  2. Menunda untuk waktu yang lebih baik.

  3. Menyimpan sebagai pahala di akhirat.

  4. Menolak keburukan yang setara dengannya sebagai ganti.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments