Yayasan Ibu Mengaji Indonesia

Cintaku Untukmu

ibumengaji.com  Setiap orang terlahir dari rahim seorang ibu*. Begitu besar pengorbanan seorang ibu dalam  mendidik anak-anaknya. Tidak hanya waktu dan tenaga namun juga biaya bahkan terkadang nyawapun dipertaruhkan ibu demi anaknya. Maka sebesar apapun upaya seorang anak untuk berbuat baik kepada ibu tak akan mampu sepadan dengan kebaikan seorang ibu yang telah diberikan kepada anak-anaknya. Pernah mendapat penjelasan bahwa kata ihsan dalam kalimat “wa bil walidaini ihsana “, kata ihsan tersebut bermakna bukan sekedar berbuat baik kepada kedua orang tua, tapi terbaik bukan sekedar baik yang biasa-biasa saja. Begitulah Allah SWT perintahkan kepada manusia untuk berbuat ihsan kepada kedua orang tuanya.  Dalam sebuah hadits dijelaskan lebih mendalam bagaimana kedudukan berbuat baik  kepada ibu.

Artinya: Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah SAW lalu berkata, “Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ibumu.” Dia berkata lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau mengatakan, “Ayahmu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Masyaallah begitulah kedudukan wanita (ibu) yang sangat dimuliakan oleh Islam.  Berbuat baik kepada ibu khususnya atau kedua orang tua dilakukan  selamanya. Bukan semata hanya pada hari tertentu saja. Berbuat baik  kepadanya baik dalam perkataan, perbuatan juga dalam untaian doa untuk kebaikan mereka. 

“Cintaku Untukmu, walaupun cintaku tak mampu menandingi besarnya cintamu padaku. Cintamu yang tulus, bagai cahaya mentari yang menerangi bumi, tak pernah mengharap kembali”. 

“Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil” #jpr
#Selamat Hari Ibu 2021.



*) Nabi Adam AS diciptakan langsung oleh Allah SWT tanpa perantaraan rahim seorang wanita, demikian pula Sayyidah  Hawa yang tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam AS. Penjelasan ayat 1 Surat An-Nisa : “Allah menciptakan kalian” wahai manusia, “dari satu jiwa” yaitu dari Adam. “Kemudian Allah jadikan darinya”, maksudnya, kemudian Allah jadikan dari Adam, istrinya, yaitu Hawa. Dan itu terjadi, dengan Allah ciptakan Hawa dari salah satu tulang rusuk Adam. (Tafsir at-Thabari, 21/254).